Rabu, 21 November 2012

Story of Me



1992: lahir

2007: sekolah di SMA N 2 Darul Ulum BPPT-RSBI Peterongan, Jombang

2008: Pindah sekolah ke MAN Model 2 Madiun RMBI
bendahara KIR MRDS center Man 2 Madiun
ketrima di MAN Insan Cendekia Gorontalo
Lolos AFS ke U.S.A

2009: wakil ketua PIK KRR MAN 2 Madiun

2010: ketrima di IT Telkom S1 Teknik industri
ketrima di undip d3 elektro-PLN

2011: bendahara kesma bem km
sekretaris riset LCT
finalis PKM competition dan PIMU

2012: ketua Lct
IP cumlaude

2013: lulus cumlaude terbaik
kerja di PLN

2015: umroh dg ibu










Merajut Asa Menggapai Cita

Pagi memberikan sentuhan lebih dingin di bulan ini, kemarau datang meranggasi pohon jati, memberi warna pada bunga lily. Semburatnya menyala-nyala serasi. Burung pelatuk mematuk pelan di pohon-pohon yang mulai meninggi. Kebisingan kota kadang memekakkan telinga. Akan tetapi, aku masih tak tersadarkan diri bahwa aku berada di kota seberang untuk memvisualisasikan mimpi-mimpiku. Kota yang sejuk, romantis dengan kerlipan sejuta lampu, dingin merasuk ke tulang ragaku. Sejenak aku mulai tersadarkan diri, bahwa aku sedang berada di dataran tinggi, Kota Malang.

Aku merupakan delegasi dari SMA ku yang diberi kepercayaan membawa nama sekolahku ke kancah Internasional. Hal ini yang membuat diriku melalui berbagai macam seleksi ketat bersama kawan-kawanku yang lain. Meskipun kami adalah kawan, disaat seperti ini kami saling bersaing sehat untuk memperebutkan satu kursi dan bahkan bisa dikatakan, kami adalah lawan. Seleksi yang sangat ketat dengan sistem gugur tiap tahapnya. Sekarang, adalah hari pertempuranku mengarungi seleksi tahap dua di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Malangkucecwara. Kampus yang asri, rindang, luas, megah, asritektur yang unik dengan taman yang tertata rapi.

Aku hanya berangkat bersama empat kawanku yang telah lolos seleksi tingkat kota. Tahap dua ini, bisa dibilang seleksi tingkat propinsi. Hatiku berkecamuk tidak karuan, jantung berdegup kencang seakan ingin lari dari kenyataan ini, saat namaku dipanggil dan kulangkahkan kaki menuju tempat interview. Akupun mencoba menenangkan diri dan selalu melantunkan dzikir di setiap hela nafasku.

Senja mulai beranjak naik, dan saat itu pula aku kembali ke kota kelahiranku. Kota Madiun, Kota Gadis yang penuh akan siluet kenangan indah bersama orang-orang terdekatku. Tidak berselang lama, tepatnya seminggu setelah menjalani tahap dua, pengumuman pun terbit. Hanya aku yang mendapat surat cinta dari AFS, itu artinya hanya aku yang lolos mewakili sekolahku. Syukur ku terus kupanjatkan kepada Tuhan tiada henti-hentinya. Tanpa terasa air mana menetesi pipiku. Air mata kegembiraan sekaligus kesedihan. Kegembiraan karena sebentar lagi aku akan menginjakkan kaki ke Negara Adikuasa, Amerika Serikat. Bukan lagi menginjakkan kaki, namun tinggal dan belajar disana satu tahun lamanya. Kesedihan karena aku harus rela lulus mundur satu tahun lebih lamban dari teman sebaya ku. Aku tidak sabar untuk beranjak pulang dan sesegera mungkin memberitahu kabar ini pada orang tuaku. Senyum merekah dari bibir orang tuaku, memberi kelegaan dan energi baru atas setiap usahaku selama ini.

Koper, tas ransel, paspor, visa, makanan khas madiun, ikut menemaniku menjalani misi indah ini. Aku diantar oleh orang tuaku ke bandara Juanda Surabaya. Saat perjalanan menuju Juanda, kami mendapat kabar bahwa nenek meninggal dunia. Seketika itu juga, sang Ayah langsung memutar balik arah mobil. Air mataku makin membanjiri pipiku. Entah itu karena aku sedih ditinggal nenek ku atau karena aku tidak jadi menikmati keindahan Amerika. Ibu menenangkan diriku sambil memeluk ku erat-erat. Ibu menasihatiku, jika suatu saat nanti aku pasti akan mendapat kesempatan emas kembali, untuk study exchange ke luar negeri.

Inbox di handphone-ku penuh dengan sms ucapan selamat, sampai jumpa atau anak AFS madiun lain yang menunggu kedatanganku di Bandara. Meskipun jiwa ku tidak berangkat ke U.S.A, namun hatiku ikut menemani teman-temanku pergi ke United Kingdom of America.

Kata-kata ibuku, akhirnya terwujud. Saat liburan sekolah, aku berangkat ke Australia. Bukan satu tahun namun hanya satu minggu. Namun, Australia dan Malaysia, tempat adik ku menimba ilmu telah menjadi pengobat sakit lara ku di kala itu.

Kadang kita terlalu malu untuk memvisualisasikan impian meski hanya dalam bayangan. Selalu tuliskan mimpi-mimpimu dan tancapkan dalam-dalam di hati. Selalu yakini itu semua akan terwujud. Impian itu semua, akan indah pada waktunya.

Minggu, 11 November 2012

Bye Bye Cuek

bodo amet...
sepertinya kata2 itu udh terpatri dlm hatiku....
hidup2 gue...
sp lo sp gue....
toh, kadang pas gue susah...
lo malah gag ada buat gue...
sejak ada kejadian seperti itu, akhirnya gw memutuskan dan mengazamkan diri untuk jd anak yang mandiri....
mandiri dalam artian gag butuh orla....
emang gag bisa sih seutuhnya...
kan manusia makhluk sosial..
tp, meminimalisir sekecil mungkin buat minta bantuan ke orla slama gue bisa lakuin itu  sendiri...
yah....jeleknya gue, egois bgt...
pas sma dulu, gue terkenal bgt anak yg otoriter...
hahaha
salah sendiri milih gue jd ketua....haha
otoriternya kebangeten sih, klo gue pikir2 lg :D
mulai hari ini, aku berjanji. bakalan lebih peduli ma orla....peduli ma sekitar.... ma gag egois lagi....
semoga saja dimudahkan....
Mudahkan ya Allah...
:)

Sabtu, 10 November 2012

motivasi tersirat tiada henti

galau makin merayapi hati....
belum siap menghadapi ujian...
izin ke MR....pengen gag ikut ujian,,,
tiba tiba dpt balasan...
Wa'alaikumsalam, anak akademis itu gak boleh mundur sebelum perang...

motivasi yang ngena banget banget banget....
tp, makjleb juga sih....hehe...
#mulai merenung lagi sambi baca2 materi ujian dan dengerin debat upgreading ttg ukhuwah....

ready??or allready??

ini masalah antara kesiapan dengan ketidaksiapan.....
baik dalam hal mental maupun rukhiyah....
bagaimana tidak, materi berkapasitas 300an MB ini, harus kutelan dalam waktu 15 jam....tidak genap satu hari....
15 jam jg tidak mungkin, aku gunakan untuk mempelajari itu...karena masih dihadapkan dengan sekelumit aktifitas rutin seperti syuro',kajian dan lain-lain....
apalagi, semalam, aku beli buku yang telah lama aku incar dan idam-idamkan,....ya....buku berjudul rumah seribu malaikat....buku itu telah benar2 menyita waktuku dan menghipnotisku seketika.....
anak remaja sekarang autis BB....tp, beda dg aku....aku autis buku ini.....bener2 membuat hati ini luluh dan trenyuh(bhs.jawa) ^-^
waktuku 15 jam tinggal tersisa 6 jam lagi untuk menghadapi ujian....
bukan masalah ketidaksiapan materi....
tapi, kutengok lagi,...kurenungkan....kupikirkan kembali...berkaca pd diriku sendiri....
apa aku pantas untuk menjadi itu???
sosok yang benar2 inspirasi dunia akhirat....
pertanggungjawabanya berat....lebih berat dari amanah yang kuterima sebelum-sebelumnya....
kali ini, hatiku makin risau dibuatnya....
galau makin menyelimuti....
resah....gundah gulana....
tp yang jelas, aku hanya bisa memperbanyak dzikir dalam hati dan mencoba memantapkan diri....
#galau @detik2 ujian amanah baru#

Merajut ukhuwah dalam perahu Dakwah


Assalamu ‘alaikum wr.wb
Sungguh merupakan satu kebahagiaan yang sangat saat Allah memberi kita kesempatan tuk saling bersua, merajut benang-benang ukhuwwah, berlandas da’wah. Kafilah da’wah yang tak semua manusia berkesempatan menggapainya,
Saudaraku…
Saat ku pernah bermimpi dahulu, tuk dapatkan sahabat yang kelak kan menuntunku ke jalan kupu-kupu menuju jannah-Nya. Allah mengaruniaku sosok Muhammad tuk kuteladani kemuliaannya, sosok Abu Bakar tuk kupanuti kelembutannya, sosok Umar bin Khattab tuk kucontoh ketegasannya, sosok Utsman bin Affan tuk kuikuti kesabarannya, sosok Ali bin Abi Thalib tuk kelak kuwarisi kecerdasannya, dan sosok DIRIMU tuk kudapat saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
          Saudaraku…
Saat kutahu Allah memberikanku kesempatan tuk memasuki dunia da’wah nan penuh warna, kuakui saat ini kuharus dapat menjadi sosok-sosok hebat itu. Tuk jadikan Islam kembali berjaya, jadi guru bagi seluruh alam. Semua itu karenamu saudaraku, engkau yang selalu jadikanku begitu penuh semangat dan mativasi, tuk terus dan terus berada disini, bersama berjuang tuk gapai cita-cita mulia SYAHID DI JALAN-NYA.
          Saudaraku…
Ketika Allah membuka pintu syurganya hari ini, Allah melihatku dan bertanya, apa keinginanmu?, ku berkata
Ya Allah berikanlah kebahagiaan pada teman-teman yang saat ini sedang duduk bersamaku, bersiap berikan amal terbaik mereka untuk kemajuan da’wah dan ummat, rela jadikan kesulitan dan rintangan menjadi teman setia dalam mencapai keridhoan tertinggi dari-Mu.
Ya Allah kumohon hadiahkan kepada mereka bingkisan kedamaian dan lantunan kesyukuran dalam desah nafas dan cucur peluh yang terhempas dari sekujur tubuh mereka, dari tiap denyut nadi yang bersamanya menjadi begitu berarti, dari tiap tutur lisan yang darinya menjadi sangat bermakna. Ketika saat ini ia terasa begitu jauh dariku, kutahu sesungguhnya ia tetap berada dalam hatiku, tempati bagian khusus yang kuberi tanda ‘manusia yang telah mendedikasikan hidupnya untuk Sang Khalik’.
Ya Allah sampaikanlah kami pada puncak kesyukuran tertinggi, saat manusia tak lagi dapat saling membantu, saat jasad tak lagi dapat tergerak oleh akal, saat amal dan hati jadi pemegang kendali. Jadikan kami kelak kan berkumpul lagi tuk dapat nikmati kebersamaan ini di firdaus-Mu yang agung.
TERIMA KASIH SUDARAKU….
KU HARAP KAU KAN SELALU SETIA MENEMANIKU,
BERSAMA MERANGKAI HARAP MERAJUT UKHUWWAH DALAM PERAHU DA’WAH.